Minggu, 10 April 2011

Misteri Garam

garam

Ketika mendengar kata GARAM maka yang pertama kali terbersit di pikiran kita ialah rasa Asin. tapi tahukah anda bahwa ketika dilarutkan pada dalam makanan atau cairan, garam pecah menjadi dua unsur Klorin dan Sodium. Klorin pada garam tidak begitu penting tapi sodium bisa menimbulkan masalah.

Dalam jumlah yang kecil Sodium bermanfaat untuk menjaga otot selalu bekerja dan saraf kita untuk mengirimkan pesan keseluruh tubuh. Bahkan jumlah sodium yang sebenarnya kita perlukan sangat sedikit, sekitar 500 mg atau kurang dari ¼ sendok garam.

Aturan diet di Amerika dan dimana saja merekomendasikan bahwa Anak-anak usia 9 s/d 13 tahun sebaiknya mengkonsumsi lebih dari 1500 sampai 2.200 mg sodium sehari. Anak-anak yang lebih kecil harus mendapatkan lebih sedikit lagi dan orang dewasa yang sehat  sebaiknya mengkonsumsi tidak lebih dari 2300 mg sodium per hari, atau setara satu sendok teh garam.

Terlalu banyak sodium bisa menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak darah. Untuk memompa darah yang ektra, jantung harus bekerja ekstra keras. Ini memicu meningkatnya tekanan darah, sebuah ukuran bagaimana tertekannya jantung. Tekanan darah tinggi atau hipertensi  sering memicu penyakit jantung. Penyakit jantung adalah penyebab nomer wahid kematian di Amerika dan Indonesia.

Pada sebuah studi pada 2007, para ilmuwan menemukan untuk pertama kalinya sebuah kaitan langsung antara garam dan penyakit jantung. Mereka menemukan bahwa pengurangan konsumsi garam di masa sekarang dapat menurunkan resiko seseorang dari resiko penyakit jantung 10 sampai 15 tahun mendatang.

“Intinya adalah bahwa level sodium yang tinggi jelas-jelas buruk bagi Anda.” Ungkap Oberzane.

Level sodium yang tinggi mempengaruhi setiap orang. Walaupun Anda tidak mempunyai tekanan dari tinggi (sekarang), dengan konsumsi garam berlebih setiap harinya, Anda sepertinya akan mengalami tekanan darah tinggi seiring usia Anda semakin lanjut.

Mengurangi konsumsi garam akan sangat membantu diet. Menurut studi akhir-akhir ini, para peneliti dari United Kingdom menganalisis 10 percobaan yang melibatkan 1000 anak. Percobaan itu menunjukkan bahwa penuruan asupan sodium 40- 50% menyebabkan penurunan  yang signifikan pada tekanan darah, bahkan bagi anak balita.

Mengurangi garam membantu  mencegah kegemukan pada anak-anak, sebuah masalah kesehatan publik dewasa ini. Para peneliti Inggris baru-baru ini menemukan bahwa  anak-anak yang memakan lebih sedikit garam juga meminum lebih sedikit soft drink yang manis. Minum lebih sedikit soda membuat anak-anak lebih sedikit terkena kelebihan berat badan, dimana obesitas dapat memicu tekanan darah tinggi.

Garam tak hanya berpengaruh pada jantung dan berat badan. Sebuah studi yang dipublikasikan pada Oktober 2009 menemukan angka yang terus meningkat  dari anak-anak Amerika sedang menderita penyakit batu ginjal. Kondisi mencemaskan ini biasanya sering  banyak berpengaruh pada orang-orang berumur 40 tahun atau lebih tua. Sekarang anak-anak berumur 5 tahun terkena batu ginjal!

Cara terbaik untuk mengurangi jumlah sodium yang Anda konsumsi adalah untuk melakukan perubahan secara bertahap. Dimulai dengan menaburkan setengah dari porsi yang anda konsumsi pada makan malam anda pada kondisi normal. Beralih ke makanan segar, bukan kalengan dan botolan. Kurangi bumbu dapur. Hal-hal seperti kecap, saus  dan bumbu instan dapat membawa sodium lebih banyak  daripada yang mungkin Anda harapkan.

"Anak-anak dan orang dewasa sekarang harus dibatasi asupan garam yang berlebih, demi kesehatan secara keseluruhan," ujar David Grotto, ahli gizi dan penulis di Chicago. (Erabaru/isw)

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi yang tersedia di ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan untuk tujuan komersil
Terimakasih.


Warning: Komentar yang mengandung Sara, Pornografi dan Berbau Iklan "Halal" untuk saya hapus